Umat Muslim di seluruh dunia saat ini sedang menjalankan ibadah puasa wajib Ramadhan. Selain puasa wajib, umat Islam juga menyakini adanya puasa sunnah yang dianjurkan Rasulullah. Meski pelaksanaan puasa sunnah tidak diwajibkan, namun tetap dianjurkan.
Beberapa jenis puasa sunnah dapat dilakukan kapanpun, namun ada juga yang hanya boleh dilakukan pada bulan tertentu sebagaimana layaknya puasa Ramadhan. Berikut 7 jenis puasa sunnah yang dianjurkan untuk dilakukan umat Islam :
Puasa Asyura (10 Muharram)
Puasa sunnah Asyura dilakukan setiap tanggal 10 Muharram. Namun Nabi Muhammad SAW saat akhir umurnya menyampaikan pesan untuk melaksanakan puasa sejak 9 Muharram. Tujuannya adalah untuk menyelisihi puasa sunnah Asyura yang dilakukan Ahlul Kitab.
Puasa Tasu’a (9 Muharram)
Puasa Tasu’a adalah puasa sunnah yang dilakukan setiap tanggal 9 Muharram untuk mengiringi puasa yang akan dilakukan keesokan harinya, yaitu pada 10 Muharram. Hal tersebut dilakukan karena orang-orang Yahudi juga melakukan puasa pada tanggal 10 Muharram.
Jadi, mengerjakan puasa sunnah pada tanggal 9 Muharram ini tujuannya adalah untuk mengiringi puasa keesokan harinya yang akan membedakan dengan puasa yang dilakukan orang-orang Yahudi dan juga Nasrani.
Puasa Senin Dan Kamis
Mungkin puasa sunnah Senin dan Kamis ini yang paling lazim dilakukan masyarakat. Puasa yang dilakukan setiap Senin dan Kamis ini sifatnya sunnah. Keduanya adalah hari dimana amal hamba diangkat dan diperlihatkan kepada Allah SWT.
Puasa Daud
Puasa Daud dikerjakan selang-seling (sehari berpuasa dan sehari berikutnya tidak, begitu seterusnya). Rasulullah SAW bersabda : “Puasa yang paling disukai oleh Allah adalah puasa Nabi Daud. Shalat yang paling disukai Allah adalah Salat Nabi Daud. Beliau biasa tidur separuh malam, dan bangun pada sepertiganya, dan tidur pada seperenamnya. Beliau biasa berbuka sehari dan berpuasa sehari.” (HR. Bukhari No. 3420 dan Muslim No. 1159).
Puasa 6 Hari Pada Bulan Syawal
Puasa Syawal adalah puasa sunnah yang dikerjakan selama enam hari di bulan Syawal. Adapun pelaksanaan puasa sunnah Nabi Muhammad SAW ini dapat dilakukan kapapun selama masih termasuk bulan Syawal.
Puasa Syawal memiliki keistimewaan yang telah disebutkan dalam hadis Nabi Muhammad SAW yang artinya :
“Siapa saja yang berpuasa Ramadhan. Kemudian diikuti puasa enam hari bulan Syawal, maka itulah puasa satu tahun.” (HR. Muslim No. 1664).
Puasa Sepuluh Hari Pertama Bulan Dzulhijjah
Pada sepuluh hari pertama di bulan Dzulhijjah, umat Muslim dianjurkan untuk memperbanyak amalan ibadah seperti berdzikir, istighfar, berdoa, bersedekah, dan yang paling diutamakan adalah melakukan puasa.
Keutamaan berpuasa di sepuluh hari pertama di bulan Dzulhijjah ini diyakini sama seperti mengerjakan puasa selama setahun penuh dan layaknya mengerjakan salat setiap malam yang sebanding dengan sholat pada malam Lailatul Qodar.
Puasa Di Bulan Sya’ban
Puasa Sya’ban adalah puasa sunnah yang dianjurkan Rasulullah SAW dan dilaksanakan pada bulan Sya’ban.
Dari Sayyidatina Aisyah RA beliau berkata :
“Adalah Rasulullah SAW berpuasa sampai kami katakan beliau tidak pernah berbuka. Dan beliau berbuka sampai kami katakan beliau tidak tidak pernah berpuasa. Saya tidak pernah melihat Rasulullah SAW menyempurnakan puasa satu bulan penuh kecuali Ramadhan. Dan saya tidak pernah melihat beliau berpuasa lebih banyak dari bulan Sya’ban.” (HR. Bukhari, Muslim, dan Abu Dawud).