Pernah alami gejala demam yang disertai nyeri otot, sakit kepala dan munculnya perubahan pada bagian putih mata dan kulit yang menguning? Dalam dunia medis, ini merupakan gejala umum dari penyakit Demam Kuning.
Penyakit Demam Kuning terjadi akibat infeksi virus yang berinkubasi di dalam tubuh selama 3 atau 6 hari. Menurut catatan WHO (Badan Kesehatan Dunia), penyakit ini merupakan penyakit endemik di Afrika dan Amerika Tengah. Sebagian kecil pasien yang tertular virus Flavivirus yang disebarkan oleh nyamuk Aedes Aegypti ini bisa mengalami gejala parah bahkan bisa meninggal dalam 7 atau 10 hari.
Walaupun sebenarnya banyak kasus dari demam kuning hanya menyebabkan gejala-gejala ringan dan dapat sembuh dengan sendirinya. Penyakit Demam Kuning dapat menjadi penyakit yang berbahaya bagi pengidapnya karena dapat berkembang menjadi demam berdarah dan hepatits.
Terdapat beberapa fakta penting yang menyangkut Demam Kuning, antara lain :
1. Sebagian pengidap yang telah tertular virus lalu mengidap gejala parah, sekitar setengahnya meninggal dalam 7 hingga 10 hari.
2. Virus ini umum terjadi di daerah tropis, yaitu Afrika serta Amerika Tengah dan Selatan.
3. Seseorang yang mengalami infeksi dapat menyebarkan virus ke daerah padat penduduk yang kebanyakan orang belum mendapat kekebalan dari virus tersebut karena kurangnya vaksinasi. Ini disebabkan nyamuk yang menggigit pengidapnya, lalu menyebarkan ke orang lain.
4. Demam Kuning dapat dicegah dengan pemberian vaksin dan vaksin tersebut dapat memberikan kekebalan hingga seumur hidup. Maka dari itu, sangat kecil kemungkinan untuk mengidap demam tersebut kembali.
5. Gejala yang mungkin terjadi adalah demam, sakit kepala dan nyeri otot. Selain itu beberapa orang yang mengidapnya dapat mengalami komplikasi yang dapat berbahaya, hingga mengancam jiwa.
Baca juga: 5 Manfaat Daun Salam Untuk Kesehatan Tubuh
Komplikasi Akibat Demam Kuning
Jika pengidap demam kuning tidak mendapatkan perawatan yang tepat, maka akan terjadi komplikasi yang berbahaya, yaitu :
1. Miokarditis
Merupakan kondisi yang terjadi saat otot jantung (miokardium) mengalami peradangan atau inflamasi. Padahal otot jantung memiliki fungsi yang vital yakni mengatur fungsi jantung dalam memompa darah ke seluruh organ tubuh. Saat otot jantung mengalami peradangan, fungsi tersebut mungkin akan mengalami masalah, bahkan terhambat. Terhambatnya kerja jantung karena peradangan otot jantung memicu gejala seperti nyeri pada dada, gangguan irama jantung hingga sesak nafas.
2. Edema Paru
Demam Kuning memicu komplikasi pada organ paru. Pengidap demam kuning mengalami sulit bernafas akibat adanya penumpukan cairan di alveoli (kantung paru) . Dalam kondisi tubuh yang normal, saat bernafas, paru-paru akan kemasukan udara. Pada kondisi mengalami demam kuning, paru-paru terisi cairan ketika sedang bernafas. Ini bisa berbahaya karena tidak ada oksigen masuk ke paru-paru dan aliran darah.
3. Radang otak
Radang otak atau ensefalities bisa muncul sebagai komplikasi akibat demam kuning. Hal ini bisa muncul karena adanya inflamasi yang terjadi pada otak. Penyakit ini lebih mudah menyerang orang-orang yang punya sistem kekebalan tubuh rendah.
4. Hepatorenal
Gejala kuning yang terjadi akibat penurunan fungsi organ hati juga bisa berkembang menjadi penyakit Hepatorenal. Penyakit ini merupakan sindrom dari sejumlah gejala akibat gagal ginjal yang berawal dari penyakit hati stadium lanjut.
5. Infeksi Bakteri Sekunder
Komplikasi ini biasanya terjadi setelah penderita dinyatakan sembuh dari penyakit Demam Kuning. Infeksi Bakteri Sekunder adalah jenis infeksi bakteri yang muncul selama atau setelah pengobatan.
Baca juga: Apa Itu Rabies? Inilah Cara Mencegah dan Mengobati Rabies
Sumber: https://beritanakmuda.com/