Pernahkah Anda merasakan sensasi perih dan perih di mulut yang membuat makan dan berbicara menjadi tidak nyaman? Jika ya, Anda mungkin mengalami sariawan. Sariawan adalah luka kecil yang muncul di dalam mulut, biasanya di pipi bagian dalam, bibir, lidah, atau gusi.
Pada artikel ini, kita akan membahas penyebab sariawan secara mendalam. Kita akan mempelajari berbagai jenis sariawan, faktor risikonya, dan cara mengatasinya.
Apa itu Sariawan?
Sariawan, atau yang dikenal sebagai stomatitis aftosa, adalah luka kecil yang muncul di dalam mulut. Luka ini biasanya berwarna putih atau kuning, dengan tepi merah yang meradang. Sariawan umumnya tidak berbahaya dan akan sembuh dengan sendirinya dalam waktu 7-14 hari.
Jenis-jenis Sariawan
Ada tiga jenis utama sariawan:
- Sariawan minor: Jenis sariawan ini paling umum dan biasanya hanya berdiameter kurang dari 1 cm. Sariawan minor biasanya sembuh dalam waktu 7-10 hari tanpa meninggalkan bekas luka.
- Sariawan major: Jenis sariawan ini lebih besar dari 1 cm dan dapat bertahan selama 3-6 minggu. Sariawan major dapat meninggalkan bekas luka.
- Sariawan herpetiformis: Jenis sariawan ini jarang terjadi dan biasanya muncul dalam kelompok kecil. Sariawan herpetiformis terkait dengan penyakit celiac, suatu kondisi autoimun yang menyerang usus kecil.
Penyebab Sariawan
Penyebab pasti sariawan tidak diketahui. Namun, beberapa faktor diduga dapat meningkatkan risiko sariawan, antara lain:
- Sistem kekebalan tubuh yang lemah: Orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah lebih berisiko mengalami sariawan.
- Stres: Stres dapat memicu sariawan pada beberapa orang.
- Kekurangan vitamin dan mineral: Kekurangan vitamin B12, zat besi, dan folat dapat meningkatkan risiko sariawan.
- Cedera mulut: Cedera mulut akibat gigitan pipi, sikat gigi, atau kawat gigi dapat menyebabkan sariawan.
- Perubahan hormon: Fluktuasi hormon, seperti pada wanita saat menstruasi atau hamil, dapat memicu sariawan pada beberapa orang.
- Obat-obatan: Beberapa obat, seperti obat anti-inflamasi nonsteroid (NSAID) dan obat kemoterapi, dapat meningkatkan risiko sariawan.
- Penyakit tertentu: Beberapa penyakit tertentu, seperti penyakit Crohn, kolitis ulserativa, dan HIV/AIDS, dapat meningkatkan risiko sariawan.
Faktor Risiko Sariawan
Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko sariawan meliputi:
- Riwayat keluarga sariawan: Orang dengan riwayat keluarga sariawan lebih berisiko mengalaminya.
- Usia: Sariawan lebih sering terjadi pada anak-anak dan remaja.
- Jenis kelamin: Wanita lebih sering mengalami sariawan daripada pria.
- Kebiasaan merokok: Merokok dapat meningkatkan risiko sariawan.
- Kebiasaan menggigit pipi: Kebiasaan menggigit pipi dapat menyebabkan sariawan.
Baca juga: 9 Manfaat Susu Kambing Murni Bagi Kesehatan
Pengobatan Sariawan
Pengobatan sariawan biasanya bertujuan untuk meredakan gejala dan mempercepat penyembuhan luka. Beberapa cara untuk mengobati sariawan meliputi:
- Obat-obatan bebas: Obat-obatan bebas seperti ibuprofen atau paracetamol dapat membantu meredakan nyeri dan peradangan.
- Obat-obatan topikal: Obat-obatan topikal seperti obat kumur dan gel dapat membantu meredakan rasa perih dan melindungi luka sariawan.
- Perubahan gaya hidup: Menghindari makanan dan minuman yang pedas, asam, atau panas dapat membantu meredakan rasa perih pada sariawan. Minum banyak air putih dan menjaga kebersihan mulut juga penting untuk mempercepat penyembuhan luka.
Pencegahan Sariawan
Meskipun tidak ada cara pasti untuk mencegah sariawan, beberapa tips berikut dapat membantu mengurangi risiko sariawan:
- Menjaga kebersihan mulut: Sikat gigi dua kali sehari dan gunakan benang gigi sekali sehari untuk menjaga kebersihan mulut.
- Makan makanan yang sehat: Makan makanan yang seimbang dan kaya vitamin dan mineral dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan mengurangi risiko sariawan.
- Kelola stres: Temukan cara untuk mengelola stres, seperti yoga, meditasi, atau olahraga.
- Hindari pemicu sariawan: Hindari makanan dan minuman yang pedas, asam, atau panas, serta kafein dan alkohol, yang dapat memperburuk rasa perih pada sariawan.
- Berhenti merokok: Merokok dapat meningkatkan risiko sariawan dan memperlambat penyembuhan luka.
- Periksakan gigi secara rutin: Kunjungi dokter gigi secara rutin untuk memeriksakan kesehatan gigi dan mulut Anda.
Sariawan memang bisa menjadi kondisi yang mengganggu. Namun, dengan pengetahuan dan penanganan yang tepat, Anda dapat mengendalikan sariawan dan menjalani kehidupan yang normal.
Ingatlah untuk selalu berkonsultasi dengan dokter jika Anda mengalami sariawan yang parah atau tidak kunjung sembuh dalam waktu 3-4 minggu.
Semoga artikel ini membantu Anda memahami penyebab sariawan dan cara mengatasinya. Jangan lupa untuk membagikan informasi ini kepada orang lain yang mungkin membutuhkannya.
Baca juga: 10 Tips Menjaga Kesehatan Tubuh Dimasa Pandemi COVID-19