Advertisements
Sumber: Halodoc

Pada dasarnya, bacaan doa puasa Idul Adha bukanlah penentu dari sah atau tidaknya ibadah puasa seseorang. Dengan kata lain, tidak membaca doa niat tersebut seorang Muslim juga masih tetap sah melakukan ibadah puasa.

Kendati demikian, tidak ada salahnya juga bagi seorang Muslim untuk melafalkan niatnya sebelum menunaikan ibadah puasa. Menjelang hari raya Idul Adha, setidaknya ada beberapa tanggal yang disunnahkan untuk berpuasa.

Adapun mengenai tanggal yang dimaksudkan, seperti puasa Dzulhijah, Puasa Tarwiyah, dan puasa Arafah. Nah, untuk mengetahui lebih jelasnya lagi mengenai bacaan niat puasa Idul Adha, yuk kita simak saja langsung ulasannya dibawah ini.

1. Bacaan Niat Puasa Dzulhijah

Setiap Muslim dianjurkan untuk melakukan puasa sunnah pada 10 hari pertama bulan Dzulhijah, karena ada pahala besar bagi siapa saja yang menjalankannya. Hal itu sebagaimana yang tertuang dalam hadits riwayat HR. At-Tirmidzi:

“Tidak ada hari-hari yang lebih Allah sukai untuk beribadah selain 10 hari pertama bulan Dzulhijah. Satu hari berpuasa di dalamnya setara dengan satu tahun berpuasa, satu malam mendirikan sholat malam setara dengan sholat pada malam Lailatul Qadar.”

Lantas, seperti apakah bacaan doa niat puasa Dzulhijah?

  • Nawaitu shauma syahri dzil hijjah sunnatan lillahi ta’ala
  • Artinya: “Saya niat berpuasa sunnah di bulan Dzulhijah karena Allah Ta’ala.”

Terlepas dari hal itu, puasa Djulhizah memiliki beberapa keutamaan yang sangat luar biasa. Tentu saja puasa Djulhizah jangan sampai terlewatkan oleh umat Muslim.

Menurut informasi yang didapat, setidaknya ada lima keutamaan dari puasa Djulhizah yang diantaranya adalah pahala berlipat ganda, dihapusnya dosa selama 2 tahun, dibebaskan dari siksa neraka, puasa yang paling utama setelah Ramadhan, serta amalan yang paling disukai oleh Allah SWT.

Baca juga: Qadha Puasa Ramadhan: Pengertian dan Niatnya

Advertisements

2. Bacaan Niat Puasa Tarwiyah

Dua hari menjelang perayaan hari raya Idul Adha, terdapat hari yang disebut dengan istilah hari Tarwiyah. Itu sebabnya, mengapa umat Muslim di sunnahkan untuk melakukan puasa Tarwiyah.

Dalam hal ini, kita dianjurkan melafalkan bacaan niat puasa tarwiyah pada malam hari sebelumnya hingga menjelang datangnya waktu sholat subuh.

  • Nawaitu shauma ghadin ‘an ada’I sunnati yaumit tarwiyah lillahi ta’ala
  • Artinya: “saya niat berpuasa sunnah tarwiyah esok hari karena Allah Ta’ala.”

3. Bacaan Niat Puasa Arafah

Umumnya puasa Arafah dilakukan pada hari ke-9 bulan Dzulhijah. Puasa Arafah ini sangat dianjurkan untuk dilakukan oleh setiap Muslim yang tidak sedang menunaikan ibadah haji. Hal tersebut sesuai dengan hadits riwayat HR. Muslim yang artinya:

“Puasa Arafah (9 Dzulhijah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang. Puasa Asyura (10 Muharam) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu.”

Banyak sekali keutamaan yang luar biasa dari puasa Arafah. Ya, salah satunya akan terbebas dari siksa neraka. Rasulullah SAW bersabda: “Tidak ada hari di mana Allah membebaskan hamba dari neraka lebih banyak daripada hari Arafah, dan sungguh Dia mendekat lalu membanggakan mereka di depan para malaikat dan berkata: Apa yang mereka inginkan?” (HR. Muslim).

Adapun mengenai bacaan niat puasa Arafah beserta artinya seperti berikut:

  • Nawaitu shauma ghadin ‘an ada’I sunnati Arafah lillahi ta’ala
  • Artinya: “Saya niat berpuasa sunnah Arafah esok hari karena Allah Ta’ala.”

Nah, itulah ulasan singkat mengenai bacaan niat puasa Idul Adha, sehingga bisa kamu jadikan sebagai bahan penambah wawasan.

Baca juga: 7 Jenis Puasa Sunnah Yang Dianjurkan Bagi Umat Islam

Sumber: https://beritakubaru.com/

Advertisements